PENDAPAT PAKAR TENTANG
PERMAINAN:
1 Sederet Ahli Filsafat seperti Plato, Aristoteles, kemudian beberapa Ahli Pendidikan seperti Comenius, Rouseau, Pestalozi, Froebel, al-Ghazali, Avecenna [Ibnu Sina], dan Ibnu Khaldun menekankan betapa pentingnya permainan bagi seorang anak. Bagi mereka, bermain dipandang sebagai kegiatan alamiah, dalam memperoleh pengetahuan, pengalaman, alat menemukan kreativitas, serta sarana untuk mengembangkan kecerdasan.
2 Montenssori [1961], menggambarkan jika ketika anak bermain, dan berada dalam situasi keserasian, akan merekonstruksi sebuah kreativitas.
1 Sederet Ahli Filsafat seperti Plato, Aristoteles, kemudian beberapa Ahli Pendidikan seperti Comenius, Rouseau, Pestalozi, Froebel, al-Ghazali, Avecenna [Ibnu Sina], dan Ibnu Khaldun menekankan betapa pentingnya permainan bagi seorang anak. Bagi mereka, bermain dipandang sebagai kegiatan alamiah, dalam memperoleh pengetahuan, pengalaman, alat menemukan kreativitas, serta sarana untuk mengembangkan kecerdasan.
2 Montenssori [1961], menggambarkan jika ketika anak bermain, dan berada dalam situasi keserasian, akan merekonstruksi sebuah kreativitas.
3 Zakiyah
Derajat [1976], permainan mempunyai peranan penting dalam dalam pembinaan
pribadi anak
4 Joan
Freman dan Utami Menandar [1995], menyebutkan bahwa pada umumnya bermain
merupakan suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan
yang utuh, baik fisik,intelektual, sosial, moral, dan emosional.
5 Hughes
[199], suatu kegiatan bermain harus memiliki lima syarat yakni:
1. Mempunyai
tujuan, yaitu permainan itu sendiri untuk mendapatkan kepuasan
2. Memilih
dengan bebas dan atas kehendak sendiri, tidak ada paksaan
3. Menyenangkan
dan dapat dinikmati
4. Mengkhayal
untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas
5. Melakukan
secara aktif dan sadar